4 Syarat Hidupkan Hati Dengan Al-Quran
HATI yang hidup menggerakkan potensi yang ada pada diri seseorang. Sebaliknya, hati yang mati membunuh segala bakat dan potensi diri. Sesuatu umat hanya boleh dibangunkan dengan menggerakkan potensi dirinya serta mengarahkannya kepada pembangunan. Dengan pengutusan Rasulullah SAW, segala bakat dan potensi sahabat yang selama ini terpendam digerakkan dengan penghayatan al-Quran.
Hati yang hidup adalah hati yang subur dan bersedia untuk mendengar, melihat dan menerima kebenaran.
Hati yang hidup begini mempunyai nur, tenaga dan kekuatan. Ia sentiasa tunduk dan patuh kepada Allah dengan penuh khusyuk, takwa serta kasih dan simpati kepada sesama makhluk.
Hati yang dihidupkan dengan al-Quran bersedia mematuhi segala perintah syarak.
Dengan mematuhi segala perintah syarak barulah kehidupan manusia akan sempurna. Bukankah Allah berfirman bermaksud: “Sesungguhnya al-Quran ini membimbing ke jalan yang lurus (benar).” (Surah al-Isra’, ayat 9).
Perkara ini disebutkan juga dalam firman-Nya bermaksud: “Taha (maknanya hanya diketahui Allah). Kami tidak menurunkan al-Quran kepadamu supaya kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada Allah; iaitu diturunkan daripada Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi?” (Surah Taha, ayat 1-4).
Maka untuk menghidupkan hati dengan al-Quran, kita memerlukan beberapa syarat:
Pertama, al-Quran hendaklah dibaca dengan tenang dan khusyuk, dalam keadaan bersunyi diri (berkhalwah), terutama pada waktu tengah malam atau fajar (Subuh).
Allah berfirman bermaksud: “Sesungguhnya membaca al-Quran pada waktu fajar (Subuh) itu disaksikan malaikat.” (Surah al-Isra’, ayat 78).
Kedua, membaca al-Quran dengan pengamatan maknanya seperti yang dijelaskan dalam firman Allah bermaksud: “Tidakkah mereka merenungi (tadabur) al-Quran itu?” (Surah Muhammad, ayat 24).
Pembacaan yang disertai dengan renungan dan pengamatan sedemikian akan membuka pintu hati seseorang untuk menerima kebenaran yang terkandung dalam al-Quran.
Dengan perkataan lain, roh dari alam tinggi (alam Ketuhanan) yang dibawa oleh al-Quran itu akan turun dan meresapi ke dalam hati pembaca al-Quran kemudian ia menghidupkannya.
Dengan itu hati dapat mengenal kebenaran dengan mudah dan mencintainya. Nilai kebenaran dan kebaikan akan tumbuh subur dalam jiwanya. Lantas ia menyukai kedua-keduanya, tetapi membenci dan menentang kebatilan dan kejahatan.
Ketiga, sentiasa bersikap bersedia untuk menerima kebenaran al-Quran sebelum membaca atau mendengarnya.
Manusia sering dikuasai oleh hawa nafsunya. Segala keinginan dunia (hingga membawa kepada kegilaan) adalah dinding (hijab) tebal yang menutup hati seseorang itu sehingga menyebabkan enggan menerima hidayah Allah melalui al-Quran.
Keempat, merealisasikan kehambaan (’ubudiyyah) diri sewaktu membaca al-Quran.
Perasaan ini akan dapat menimbulkan keazaman untuk merealisasikan segala ajaran al-Quran yang dibaca itu dalam kehidupan. Ini semata-mata untuk mendapatkan keredaan Allah.
Dalam perkataan lain, pembacaan yang sedemikian akan menimbulkan keazaman untuk bermujahadah iaitu melawan kemahuan diri yang bertentangan dengan tuntutan ‘ubudiyyah kepada Allah.
Melaksanakan segala perintah Allah yang terkandung dalam al-Quran adalah tafsiran makna ayat yang dibacanya itu di dalam kehidupan.
Untuk memastikan ia terus hidup dan segar, maka hati perlu sentiasa menjalani proses mujahadah (melawan segala kemahuan diri yang bertentangan dengan ajaran Islam).
Hati yang tidak bermujahadah, ertinya hati itu beku dan kotor. Hati yang kotor dan beku menyebabkan seseorang itu tidak ingin melakukan kebaikan, malah ia sentiasa melakukan perkara yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Perkara ini dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW bermaksud: “Huzaifah berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: Fitnah akan melekat di hati manusia bagaikan tikar yang dianyam secara tegak-menegak antara satu sama lain. Mana-mana hati yang dihinggapi oleh fitnah, nescaya akan terlekat padanya bintik-bintik hitam.
“Begitu juga dengan hati yang tidak dihinggapinya, akan terlekat padanya bintik-bintik putih sehinggalah hati itu terbahagi kepada dua.
“Sebahagiannya menjadi putih bagaikan batu licin yang tidak lagi terkena bahaya fitnah, selama langit dan bumi masih ada, manakala sebahagian yang lain menjadi hitam keabu-abuan seperti bekas tembaga yang berkarat, tidak menyuruh kebaikan dan tidak pula melarang kemungkaran, segala-galanya adalah mengikut keinginan.” (Riwayat al-Bukhari di dalam Kitab Iman, Hadis No. 207)
Saturday, March 28, 2009
|
Labels:
iluvislam
|
Followers
Profile
- Nazmi
- An optimist and positive thinker who sees the invisible, feels the intangible, and achieves the impossible. lol =p
Total Pageviews
Sneak Peek
-
Cuckoo atau Coway? Perbandingan Penapis Air - 5 PERBANDINGAN yang cukup mustahak sebelum korang buat pilihan penapis air. *1) HARGA* Semestinya sebelum kita nak beli kita akan comparekan harga dahulu. ...5 years ago
-
Jemputan Istimewa daripada Allah - Alhamdulillah, i can never be thankful for everything Allah has bestowed upon me and my family. Alhamdulillah, Insya Allah, me and hubby will be leaving fo...6 years ago
-
MUJI : All in One Essence Review - Hi! First time dengar nama MUJI ni 2 bulan lepas. Mula mula macam curious apa benda MUJI ni kan. Sebab memang tak pernah dengar langsung ( nampak sangat ...6 years ago
-
Glen - Januari - *Berat bebanku* My burden is unbearable *Meninggalkanmu * Leaving you *Separuh nafas jiwaku * Half the breath in me *Sirna... * Vanish (just like that) *B...11 years ago
-
Companionship - Nothing, in truth, can ever replace a lost companion. Old comrades cannot be manufactured. There is nothing that can equal the treasure of so many shared...11 years ago
-
uitm dihati ku - 'anak subsidi, anak belas kasihan, produk sisih, stok kena campak' despite whatever people has to say about my Universiti Teknologi Mara, abbreviated as Ui...13 years ago
-
Blueberry oreo cheese - Wah dah lama blog ni senyap sunyi tanpa khabar berita kan! Saya pun hampir terlupa akan kewujudan blog ni :p Sejak saya operate pada Ogos tahun lepas, kem...14 years ago
-
lil' update - Hello guys SOrry for the late updates..being a bit busy + i was too damn lazy to update my blog.. Lotsa things happened in this 6months...lots of it..will ...14 years ago
-
-
-
Remenisce
to keep on moving when everything messed up
to keep on going when my vision turns upside down
to keep calm when my anger explodes
to keep smiling when all I have is sadness
to enjoy the real happiness that came only for a while
but only this way
these lessons had taught Me how to live
these challenges that made me stronger inside out
these stories that gave me strength to my weaknesses
so I thank YOU GOD
for each fate that u wrote for my Life
is nothing better but THE BEST!
Travelers
Blog Archives
- March 2011 (1)
- February 2011 (1)
- January 2011 (2)
- December 2010 (4)
- November 2010 (6)
- October 2010 (16)
- September 2010 (19)
- August 2010 (13)
- June 2010 (1)
- January 2010 (2)
- December 2009 (4)
- November 2009 (2)
- October 2009 (6)
- September 2009 (8)
- August 2009 (7)
- July 2009 (10)
- June 2009 (17)
- May 2009 (6)
- April 2009 (9)
- March 2009 (11)
0 comments:
Post a Comment